Menggapai Asa
lamanya waktu berjalan
kurasakan begitu dalam
ku terlarut dalam duniamu
dalam malam – malammu
diantara malam dan fajar
aku terbangun karenamu
aku menunggu kehadiranmu
dan detik – detik jarum jam yang berputar
terngiang jelas di telingaku
inikah sunyi yang sesungguhnya
pergilah sunyi
jangan hanyutkanku lebih dalam lagi
datanglah hariku
datanglah pagiku
ku menunggumu tuk jemput impianku…….
Posted on September 4, 2010, in puisi. Bookmark the permalink. 2 Comments.
sekedar masukan…
untuk menjadi seorang puitisi tdaklah gampang…bukan hanya dari segi lirik yg indah…namun juga unsur kata per kata haruslah tepat…..
dari puisi diatas: yg paling menonjol bait “dalam malam malammu”….itu ditujukan kpd siapa???dari unsur kalimat sharusnya itu untuk yg ESA…shg tulisannya ” dalam malam malam MU….
trimakasih…..
oke terimaksi untuk kritikannya,,tp saya akan meluruskan inti dari puisi tersebut, bahwa yang di maksudkan kata ( mu ) dalam puisi itu bukan Tuhan.
Tpi mu disitu adalah hanyut dalam angan dan impian yang selalu membayangi di setiap wktu, bukan Tuhan.,,
terimakasi